Mengenal CrossFit Lebih Jauh, dari Efektivitas hingga Pilihan Personal Trainer
Saat ini memiliki tubuh yang sehat dan bugar bukan hanya sebuah keharusan, namun sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang, dengan melakukan banyak gerakan olahraga biasanya banyak orang mengenal latihan crossfit. Banyak orang yang mulai sadar dan rutin melakukan olahraga. Ada yang melakukannya secara individu, namun tak sedikit pula yang mencoba beragam kelas olahraga.
Dari beberapa jenis olahraga, latihan CrossFit menjadi salah satu yang menarik perhatian. CrossFit dinilai mampu secara efektif membantu individu meningkatkan kebugaran dan membakar sejumlah kalori dalam waktu yang relatif singkat. Kali ini, ReFIT membahas CrossFit lebih jauh, mulai dari efektivitas hingga pilihan personal trainer.
Efektivitas CrossFit Membakar Kalori
Studi dari American Council on Exercise menyebutkan, dengan CrossFit, wanita membakar rata-rata 12,3 kalori per menit, sedangkan jika jogging di treadmill biasanya hanya dapat membakar 8-10 kalori per menit.
Tak hanya efektivitasnya dalam membakar kalori, olahraga ini juga mulai diminati karena jenis latihannya bervariasi. Pendiri CrossFit Greg Glassman menjelaskan, CrossFit menggabungkan beberapa aspek. Mulai dari latihan daya tahan kardio dan pernapasan, stamina, fleksibilitas, kekuatan , kecepatan, koordinasi, kelincahan, keseimbangan, hingga akurasi.
Hal tersebut cocok untuk penggemar fitness yang menyukai tantangan baru dalam berolahraga. Founder & Chief Marketing Officer ReFIT Indonesia, Mela Gunawan mengatakan, “Banyak penggemar fitness atau gym yang butuh tantangan baru makanya mereka memilih CrossFit. Di samping itu, mereka juga merasa CrossFit adalah jenis olahraga yang sedang ngetren atau kekinian,”.
Tingkat Bahaya CrossFit
Namun di sisi lain, latihan dengan intensitas yang tinggi seperti CrossFit juga meningkatkan kemungkinan cedera. Dalam Journal of Strength and Conditioning Research yang dilakukan di Ohio State University disebutkan, 16 persen dari penyuka CrossFit terpaksa berhenti berolahraga karena cedera otot.
Mela Gunawan menyebut kemungkinan terjadinya cedera pada CrossFitter biasanya karena belum melakukan test fitness level dan langsung mengikuti CrossFit tanpa didampingi oleh coach yang tersertifikasi.
Hal yang Perlu Dilakukan sebelum Memilih Crossfit
Ia pun menyarankan, akan lebih baik jika kita sudah mengetahui histori kesehatan diri sendiri dengan melakukan MCU (medical check up) sebelum latihan CrossFit. Hal ini ditujukan untuk meminimalisir risiko atau bahaya dari olahraga CrossFit itu sendiri.
“Sebelum memilih untuk melakukan CrossFit sebaiknya kita sudah mengetahui histori kesehatan diri sendiri. Selain itu kita juga perlu berkonsultasi dengan ahlinya. Terlebih dahulu atau dengan pelatih kebugaran agar kita tepat memilih jenis olahraga yang akan dilakukan,” tutupnya.
Pilihan Personal Trainer
ReFIT Indonesia sebagai pusat kebugaran dengan konsep “Affordable Gym” menyediakan personal trainer untuk pecinta olahraga agar dapat berkonsultasi terkait latihan kebugaran apa yang harus dilakukan.
“Di ReFIT disediakan personal trainer untuk program one on one dan kelas-kelas cardio ReACTION, angkat beban (ReCON) hingga kelas dance (ReMIX),” tutupnya.