Cari Tahu Analisa Usaha Fitness Center Agar Untung!
Di era modern seperti sekarang, semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya gaya hidup sehat. Bukan hanya dengan memperbaiki pola makan, tapi juga diimbangi dengan olahraga teratur. Jadi, jangan heran jika akhir-akhir ini Anda mendapati banyak fitness center di berbagai lokasi.
Mengingat banyaknya peminat, tren bisnis fitness center pun jadi meningkat. Wajar jika Anda jadi ikut tertarik untuk menekuninya. Namun, sebelum benar-benar terjun, sebaiknya Anda melakukan analisis usaha fitness center agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.
1. Kantongi sertifikasi untuk menjadi instruktur gym
Bekal keinginan yang tinggi saja belumlah cukup untuk mendirikan usaha fitness center. Anda juga harus paham tentang regulasinya. Sebaiknya Anda terlebih dulu mendapatkan sertifikasi resmi sebagai seorang instruktur. Biasanya, untuk mendapatkan sertifikat, Anda diharuskan mengikuti kursus terlebih dulu. Misalnya, jika hendak membuka fitness center yang juga menawarkan studio yoga, Anda bisa mengikuti sekolah yoga terlebih dulu dan mendapatkan sertifikasi.
2. Cari tempat dengan luas dan cukup bisa menampung banyak
Fitness center merupakan usaha offline yang membutuhkan tempat khusus. Mengingat akan ada banyak peralatan fitness yang akan digunakan, maka tempatnya pun harus luas. Itulah kenapa tempat wajib masuk pertimbangan analisa usaha fitness center. Idealnya, fitness center membutuhkan tempat dengan luas kurang lebih 300 meter persegi. Lebih luas tempatnya, maka lebih baik.
Pastikan juga bahwa tempat fitness center Anda berada di lokasi dan lingkungan yang nyaman dan aman. Pikirkan pula area parkir agar para anggota fitness center bisa memarkirkan kendaraannya dengan nyaman dan leluasa.
3. Tawarkan kelas-kelas dan sesi olahraga
Lebih dari sekadar tempat olahraga, fitness center juga sebetulnya merupakan komunitas. Optimalkan fungsi kebersamaan ini dengan menawarkan kelas-kelas olahraga. Di ReFIT, misalnya, Anda berkesempatan untuk mengikuti berbagai kelas olahraga yang ditawarkan.
Jenis olahraganya pun begitu beragam, mulai dari yoga, zumba, pilates, aerobik, hingga hip hop. Bahkan ada juga kelas bernama ReACTION, yaitu kelas latihan cardio berupa seni bela diri campuran. Tidak ketinggalan kelas ReCON, yang bertujuan melatih ketahanan otot dengan memanfaatkan alat bar, tube, dan plate.
4. Menyediakan instruktur yang tanggap dan profesional
Perlu diingat bahwa tidak semua orang yang datang ke fitnes center sudah memiliki jam terbang tinggi di bidang olahraga. Beberapa di antaranya masih membutuhkan bantuan dari pihak profesional. Di sinilah Anda perlu mempertimbangkan instruktur saat melakukan analisa usaha fitness center.
Instruktur, atau personal trainer, idealnya memiliki pengetahuan yang baik tentang fitness sehingga mampu memaksimalkan potensi latihan olahraga. Hal ini sudah dilakukan oleh ReFIT, sebuah fitness center berharga terjangkau dengan fasilitas memadai dan suasana yang nyaman serta bersahabat.
5. Hitung kembali arus kas saat memasuki Ramadan
Kesuksesan suatu fitness center dapat dilihat dari kondisi keuangannya. Analisis usaha fitness center pun penting dilakukan dalam bidang keuangan pula, terutama menjelang bulan Ramadan. Karena harus puasa dari pagi hingga menjelang malam, banyak orang yang memutuskan “libur” olahraga selama Ramadan. Secara otomatis, pemasukan pun bisa berkurang.
Nah, untuk menghadapi hal tersebut, Anda dianjurkan melakukan antisipasi sejak awal. Cek kembali arus kas usaha, apakah cukup memenuhi kebutuhan selama Ramadan nanti. Sebagai alternatif, Anda mungkin bisa menawarkan promo diskon membership tiga bulan sebelum bulan puasa. Jadi, kerugian pun bisa ditekan.
Agar fitness center bisa laris, diperlukan analisis usaha fitness center yang tepat. Kelima poin di atas bisa membantu Anda untuk memulainya. Dengan begini, semoga usaha fitness center Anda bisa mendapatkan banyak anggota aktif dan keuntungan yang maksimal.