Olahraga aman di usia senja

Perhatikan Tips Olahraga Aman di Usia Senja

Meski kemampuan mobilitas seseorang bisa melemah di usia senja, aktivitas olahraga tetap harus dilakukan. Hal ini selaras dengan yang dikatakan Tom Iannetta, pelatih atletik senior dan spesialis kekuatan bersertifikat. Di samping itu, olahraga di usia 50 tahun keatas perlu memperhatikan beberapa hal agar tak cedera. Berikut tips olahraga aman di usia senja untuk meminimalisir risiko cedera.

Hal yang perlu dilakukan untuk meminimalisir cedera

Pemanasan

Tom berujar “Penting untuk melakukan pemanasan otot Anda sebelum latihan kekuatan.” Ia menyarankan untuk melakukan pemanasan ringan lima sampai 10 menit dengan sepeda statis sebelum melakukan angkat beban.

Lakukan peregangan

Untuk melatih fleksibilitas tubuh, Anda perlu melakukan peregangan. Yoga atau rutinitas peregangan sederhana akan membantu Anda tetap fleksibel dan mengurangi risiko robekan tendon atau cedera lainnya. “Gabungkan program fleksibilitas di samping program latihan kekuatan Anda,” katanya. 

Jangan memaksakan diri

Tak hanya bagi orang berusia senja, tips ini bisa berlaku untuk semua usia. Ketahui kapasitas diri Anda dan jangan memaksakan diri.  Jika Anda mengalami nyeri otot lebih dari seminggu, atau nyeri sendi yang berlangsung lebih dari satu atau dua hari, coba periksakan diri ke dokter. “Jika sakit, berhentilah berolahraga dan periksalah,” saran Tom.

Olahraga aman yang disarankan dilakukan oleh manula

Berjalan

Salah satu olahraga aman di usia senja ialah berjalan. Olahraga dengan berjalan santai bisa dijadikan cara terbaik untuk memulai rutinitas baru. “Berjalan di luar atau di atas treadmill, adalah aktivitas baik yang dapat Anda lakukan dengan aman,” jelas Tom. 

Olahraga dengan sepeda statis

Olahraga dengan mesin menggunakan sepeda statis juga dapat dijadikan solusi. Karena olahraga ini tidak memberikan beban lebih pada tendon. Tak hanya itu, intensitas olahraga dan kecepatan dari mesin juga bisa diatur sesuai dengan kemampuan tubuh.

Latihan kekuatan

Latihan kekuatan adalah kunci untuk menjaga kekencangan otot dan kepadatan tulang. Tom Iannetta merekomendasikan Anda untuk melakukan latihan kekuatan setidaknya dua atau tiga hari seminggu. Anda latihan kekuatan dengan angkat beban ringan atau juga latihan menggunakan resistance band yang elastis.

“Latihan sangat penting seiring bertambahnya usia. Tapi Anda mungkin harus menyesuaikan rutinitas untuk menghindari cedera seiring bertambahnya usia,” ujar Tom dilansir dari Cleveland Clinic.

Sebelum memulai program latihan, akan lebih baik jika Anda konsultasi dengan dokter atau pelatih Anda, kata Tom Iannetta. Mereka dapat memberi Anda nasihat tentang apa yang aman dan apa yang tidak. Apalagi jika Anda sedang dalam masa pengobatan/pemulihan atau dengan kondisi yang punya masalah dengan paru-paru atau jantung.

“Carilah spesialis atau pelatih pribadi bersertifikat. Mereka dapat membantu Anda menemukan cara yang menyenangkan untuk berolahraga dengan aman,” jelas Tom.

No ratings yet.

Please rate this

Mela Gunawan, Fitness Entrepreneur. Co Founder dan Chief Marketing Officer ReFIT Indonesia, Nationwide Affordable Gym. Memiliki pengalaman di bidang marketing komunikasi dan di industri Fitness sejak tahun 2012. Selain itu, Mela sangat aktif berolahraga dan bergaya hidup sehat. Visinya mendirikan ReFIT Indonesia ini yakni ingin menyehatkan seluruh masyarakat Indonesia.